Pendidikan Demokrasi, Siswa SMAN 1 Kendal Coblosan Memilih Ketua OSIS
Jumat, 28 Agustus 2015 18:49
Di bawah kepemimpinan Rayhan Kenandi, MPK ingin agar pemilik hak suara benar-benar hadir ke tempat pemungutan suara untuk menentukan pilihannya. “Karena tahun lalu banyak yang golput, bahkan mencapai 30 persen,” katanya kepada Tribun Jateng, Jumat (28/8).
Pengakuan Rayhan, kertas suara tahun lalu banyak yang rusak lantaran pemilih hanya membuka kertas tanpa mencoblosnya, atau bahkan mencoblos semua gambar calon.
“Oleh sebab itu tahun ini kami ingin agar pemilik suara bisa mempertemukan aspirasi mereka dengan calon yang cocok secara visi dan misi,” ujar siswa kelas 11 IPA tersebut. (*)
Sumber : http://jateng.tribunnews.com/2015/08/28/pendidikan-demokrasi-siswa-sman-1-kendal-coblosan-memilih-ketua-osis
4 Calon Bersaing di Pemkaos SMAN 1 Kendal
Menurut Ketua MPK, Rayhan Kenandi, yang juga sebagai penitia penyelenggara Pemkaos 2015, konsep pemilihan memang sengaja dibuat persis dengan Pilkada. Hal ini dilakukan agar para siswa dapat terbiasa dengan proses demokratisasi. “Tahun ini, ada sekitar 1.116 siswa yang tercatat sebagai pemilih. Mereka berasal dari 34 kelas yang ada di Smanik,” ujarnya.
Untuk penyelenggaraan Pemkaos 2015 ini, pihaknya meminjam peralatan dari KPUD Kendal seperti tiga kotak suara dan enam bilik suara. Salah satu hal yang menjadi target dari panitia, selain kesuksesan penyelenggaraan Pemkaos 2015, panitia juga berusaha untuk meminimalisir jumlah Golput, yang paDA tahun sebelumnya mencapai hampir 30 persen.
“Tahun lalu, banyak dari siswa yang memilih Golput. Ini diperkirakan karena jalannya kegiatan debat calon dilakukan secara tertutup. Sedangkan tahun ini, debat kami buat terbuka sehingga para siswa bisa tahu lebih banyak tentang para calonnya. Diharapkan dapat mengurangi angka pemilih Golput pada Pemkaos 2015 ini,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Smanik, Sunarto, mengungkapkan, semua kegiatan ini diselenggarakan oleh para siswa sendiri, mulai dari proses rekrutmen calon, seleksi, hingga debat calon. Para guru hanya bersifat mendampingi dan tidak campur tangan dalam proses pemilihannya.
“Kami berharap, para siswa akan menjadi terbiasa dan lebih dewasa untuk hidup dalam lingkungan yang demokratis sejak masih di bangku sekolah. Walaupun saat pemilihan ada perbedaan dukungan, para siswa diminta untuk tetap solid pada saat menjadi pengurus OSIS, pada akhirnya nanti,” ulasnya.
Dirinya juga berharap, mereka yang terpilih sebagai Ketua dan pengurus OSIS, nantinya bisa mengemban amanah dan aspirasi dari teman-teman lainnya. “Para pengurus terpilih, nantinya kami minta untuk menyusun program kerja selama setahun mendatang dengan baik,” harapnya. (yog)
Penulis: Muhammad Arif Prayoga | Radar Pekalongan – Widodo Lukito
Sumber : http://www.radarpekalongan.com/90856/4-calon-bersaing-di-pemkaos-sman-1-kendal/